Login or Register Skin - Body - Anti Aging - Hair - Spa
SERVICE
 

 

TESTIMONIALS
 
From : Cindy
Saya seorang mahasiswi, usia 20 tahun Bulu ketiak saya tebal dan ...
» Selanjutnya
 
From : Novita
Saya seorang karyawati,usia 26 tahun. Sejak 3 tahun yang lalu saya ...
» Selanjutnya
 
From : Merry
Saya seorang ibu RT, dulu saya mengalami kegemukan (BB: 65kg) ...
» Selanjutnya
 
 
 
Artikel

Jika ingin diet yang benar, maka kamu mungkin perlu mengurangi konsumsi karbohidrat dan memperbanyak protein. Protein memiliki peran penting membangun massa otot, meningkatkan metabolisme, mencukupi bahan bakar energi tubuh, menjaga keseimbangan hormon dan berbagai keperluan kinerja organ tubuh.

Tapi apakah bahaya jika terlalu banyak makanan protein? Tentu saja, segala hal yang berlebihan pasti tak baik, termasuk jika kamu makan terlalu banyak makanan berprotein tinggi. Bahkan sebuah penelitian mengatakan bahwa konsumsi protein berlebih bisa meningkatkan risiko kegemukan, diabetes, kerusakan ginjal, kanker hingga penyakit jantung.

Makanan sumber protein ada banyak, seperti misalnya daging sapi/kambing, ikan, ayam, kedelai dan telur. Konsumsi protein juga bisa terkontaminasi dengan berbagai bahan kimia, seperti misalnya sapi dan ayam potong yang disuntik, atau ikan yang diberi obat-obatan.

Mengonsumsi daging, ikan, kedelai, dan telur organik mungkin jadi pilihan yang baik. Memilih bahan makanan yang segar juga jadi poin penting menjaga kualitas nutrisi jika memang tak memberi bahan makanan organik.

Konsumsi protein sebaiknya diimbangi dengan vitamin dan mineral serta cukup minum air putih. Bagaimana pun protein membuat organ ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring darah. Jadi, jangan hanya banyak makan makanan berprotein saja. Akan lebih baik jika nutrisi yang kamu konsumsi lengkap dan seimbang setiap harinya ya ladies.