Login or Register Skin - Body - Anti Aging - Hair - Spa
SERVICE
 

 

TESTIMONIALS
 
From : Cindy
Saya seorang mahasiswi, usia 20 tahun Bulu ketiak saya tebal dan ...
» Selanjutnya
 
From : Novita
Saya seorang karyawati,usia 26 tahun. Sejak 3 tahun yang lalu saya ...
» Selanjutnya
 
From : Merry
Saya seorang ibu RT, dulu saya mengalami kegemukan (BB: 65kg) ...
» Selanjutnya
 
 
 
Artikel

Usus yang setiap hari dilewati oleh makanan bisa berpotensi menyebabkan penyakit. Terutama jika makanan yang Anda konsumsi mengandung minyak, lemak, dan zat pengawet lainnya yang dapat menyebabkan munculnya penyakit kanker usus.

Makan dengan porsi kecil namun sering
Tindakan mengonsumsi makanan secara langsung dengan jumlah yang besar bisa membuat usus bekerja dengan keras. Akibatnya kinerja usus pun bisa terganggu. Sehingga sebaiknya Anda mengonsumsi makanan dengan porsi kecil dan ulangi jika Anda masih terasa lapar. Serta jangan lupa untuk selalu minum air agar sirkulasi makanan Anda lancar.

Konsumsi makanan segar
Makanan segar yang rendah zat pengawet berperan besar dalam menjaga kesehatan usus. Oleh karenanya pastikan bahwa menu makanan Anda didominasi oleh makanan segar yang tinggi akan serat.

Konsumsi makanan berbakteri probiotik
Bakteri probiotik bermanfaat untuk meningkatkan produksi bakteri baik di dalam usus. Bakteri ini sendiri bermanfaat untuk menjaga kesehatan usus Anda.

Kurangi gula
Gula meningkatkan produksi asam di lambung serta mendorong empedu untuk bekerja lebih keras. Di samping itu, gula juga mampu meningkatkan pertumbuhan bakteri jahat di dalam usus. Oleh karena itu kurangi konsumsi gula Anda.

Kurangi stres
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal kesehatan Gut, dikatakan bahwa stres bisa mempengaruhi kesehatan pencernaan Anda khususnya usus. Para peneliti berpendapat bahwa stres bisa membuat usus meradang yang akan mengganggu sistem saraf parasimpatis yaitu sistem yang berfungsi untuk mengontrol gerakan usus.

Istirahat cukup
Istirahat cukup dengan waktu tidur 8 jam setiap hari bermanfaat untuk mengatur hormon dalam usus yang berfungsi mengontrol rasa lapar dan kenyang serta meningkatkan sistem kekebalan usus.