Login or Register Skin - Body - Anti Aging - Hair - Spa
SERVICE
 

 

TESTIMONIALS
 
From : Cindy
Saya seorang mahasiswi, usia 20 tahun Bulu ketiak saya tebal dan ...
» Selanjutnya
 
From : Novita
Saya seorang karyawati,usia 26 tahun. Sejak 3 tahun yang lalu saya ...
» Selanjutnya
 
From : Merry
Saya seorang ibu RT, dulu saya mengalami kegemukan (BB: 65kg) ...
» Selanjutnya
 
 
 
Artikel

Saat berbuka, kita sering kali dianjurkan untuk memulai buka dengan makanan yang manis. Misalnya saja dengan buah kurma atau kolak yang rasanya manis. Akan tetapi, bagaimana dengan mengonsumsi banyak makanan manis saat berbuka? Baik untuk kesehatan atau justru berbahaya karena meningkatkan kadar gula dalam darah?

Seperti yang dijelaskan oleh dr. Rahajeng Arianggarini dari MeetDoctor.com, mengonsumsi makanan yang manis ketika berbuka puasa itu baik. Hal ini disebabkan ketika kita berpuasa, asupan makanan yang menjadi terbatas dapat menyebabkan hypoglikemia ( kadar gula turun di darah) sehingga memiliki efek tubuh menjadi lemas. Bahkan, kadang disertai dengan kepala yang terasa pusing. Namun mengonsumsi makanan manis itu baik bila secukupnya saja untuk mencegah hypoglikemia yang terlalu lama. Misalnya semangkuk kolak pisang atau semangkuk es buah ( gula tambahan diberi secukupnya).

 

Nah, jika mengonsumsi makanan manis terlalu berlebihan, itu baru membahayakan. Sebab, akan terjadi suatu lonjakan dari hormon insulin karena makanan manis yang berlebihan menyebabkan kadar gula tinggi di darah. Lonjakan hormon insulin tersebutlah yang meningkatkan resiko terjadinya resistensi insulin / diabetes tipe 2. Terlebih lagi, bagi Anda yang memiliki kadar gula tinggi.

Jadi, sangat benar jika Anda memulai buka puasa dengan makanan yang manis seperti kurma, kolak, atau es buah. Akan tetapi, jangan sampai berlebihan