Login or Register Skin - Body - Anti Aging - Hair - Spa
SERVICE
 

 

TESTIMONIALS
 
From : Cindy
Saya seorang mahasiswi, usia 20 tahun Bulu ketiak saya tebal dan ...
» Selanjutnya
 
From : Novita
Saya seorang karyawati,usia 26 tahun. Sejak 3 tahun yang lalu saya ...
» Selanjutnya
 
From : Merry
Saya seorang ibu RT, dulu saya mengalami kegemukan (BB: 65kg) ...
» Selanjutnya
 
 
 
Artikel

Beberapa orang mungkin akan mampu bertahan dengan enam cangkir kafein sehari. tetapi beberapa orang juga mengalami hal yang sebaliknya. Hanya satu cangkir kafein mereka akan merasa gelisah dan bahkan merasa cemas. Menurut mayo klinik, mengonsumsi kafein 400 ml sehari masih aman bagi orang dewasa. Tetapi, reaksi setiap orang terhadap kafein ternyata berbeda-beda. Beberapa orang justru merespon kafein secara negatif. Melansir dari huffingtonpost.com, berikut ini merupakan tujuh alasan yang membuat tubuh kamu sensitif terhadap kafein.

1. Tidak mengonsumsi secara teratur

Orang-orang yang tidak mengonsumsi kafein secara teratur dan dalam jumlah yang sesuai cenderung akan memiliki respon negatif pada kafein. Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein secara konsisten mengarah pada penurunan produktivitas otak, namun meningkatkan hormon norepinephrine sehingga suasana hati jadi lebih baik. Fungsi utama norepinefrin adalah mengendalikan siklus istirahat, kewaspadaan dan memori pada saraf pusat.

2. Genetika

Alasan begitu banyak orang merasa bersemangat setelah mengonsumsi kafein sebenarnya tidak terkait dengan kandungan kafein. tetapi kafein mampu mengikat reseptor adenosin otak yang merupakan sinyal yang menginformasikan pada tubuh untuk beristirahat. Kondisi ini memungkinkan stimulan alami seperti dopamin berfungsi tanpa adanya batasan. Sensitivitas otak terhadap kafein sangat bervariasi pada setiap orang. Ini tergantung pada berapa banyak adenosin seseorang mengikat kafein setelah mengonsumsinya. Orang-orang dengan reseptor yang mengikat kafein lebih efektif cenderung merasa gelisah.

3. Antibiotik

Menurut mayo klinik yang dilansir melalui huffingtonpost.com, antibiotik tertentu seperti obat asma dan echinacea meningkatkan intensitas efek samping kafein yang tidak diinginkan. Sementara antibiotik dan echinacea dapat mengganggu metabolisme kafein, kedua obat tersebut yang beredar melalui tubuh dalam jangka waktu yang lama dan dalam jumlah yang tinggi juga memiliki efek samping seperti kafein.Kombinasi kedua efek inilah yang membuat kamu merasa tidak nyaman.

4. Gangguan kecemasan

Bagi kamu yang sedang mengalami gangguan kecemasan, kafein tingkat tinggi justru akan memperparah kondisi kamu. Kafein adalah adalah obat yang paling banyak digunakan untuk mengubah suasana hati. Karena memiliki sifat psikoaktif, dalam kasus yang jarang terjadi kafein dapat meningkatkan kecemasan dan gangguan panik, serta menyebabkan insomnia pada mereka yang mudah panik.

5. Metabolisme lambat

Enzim dalam hati yang membantu tubuh memetabolisme kafein dapat bervariasi pada setiap orang. Hal ini yang mempengaruhi tingkat sensitivitas seseorang pada kafein. Bagi orang-orang yang menghasilkan sedikit enzim metabolisme membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membersihkan tubuh. Hal ini yang membuat efek samping berlangsung lebih lama dan membuat kamu merasa tidak nyaman.

6. Memiliki kromosom-Y

Ternyata tubuh memproses kafein berdasarkan jenis kelamin, dan wanita secara alami mengalami metabolisme yang lebih cepat. Kromosom Y adalah kromosom yang membawa sifat laki-laki. Sebuah studi dari University of Barcelona menemukan bahwa laki-laki lebih merasakan dampak kafein dibandingkan dengan wanita.

7. Pil kontrasepsi

Wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi akan membuat kamu lebih sensitif terhadap efek samping kafein. Menurut sebuah penelitian, wanita muda yang mengonsumsi pil kontrasepsi kehilangan sejumlah mineral penting seperti kalsium, seng dan kalium. Ini karena komponen aktif dalam metabolisme kafein dibatasi oleh steroid hormon, jadi, sementara nutrisi dalam tubuh hilang, efek samping kafein akan bertahan lama dalam tubuh kamu.