Login or Register Skin - Body - Anti Aging - Hair - Spa
SERVICE
 

 

TESTIMONIALS
 
From : Cindy
Saya seorang mahasiswi, usia 20 tahun Bulu ketiak saya tebal dan ...
» Selanjutnya
 
From : Novita
Saya seorang karyawati,usia 26 tahun. Sejak 3 tahun yang lalu saya ...
» Selanjutnya
 
From : Merry
Saya seorang ibu RT, dulu saya mengalami kegemukan (BB: 65kg) ...
» Selanjutnya
 
 
 
Artikel

Tubuh manusia normal mengubah gula menjadi energi melalui hormon insulin tubuh yang diproduksi di pankreas. Saat pembentukan insulin terhambat, tentunya akan menimbulkan masalah dalam tubuh, yang dikenal dengan nama diabetes melitus.

Kita tentunya sudah sering mendengar tentang penyakit ini. Tanda-tanda diabetes melitus yang umum bisa dilihat adalah sering buang air kecil dan kelelahan. Namun, seringkali tanda-tanda ini terabaikan dan orang-orang baru menyadarinya kala penyakit sudah parah.

Salah satu cara mengobati diabetes melitus yang disarankan para ahli adalah dengan diet dan olahraga (karena terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan berat tentunya tidak dianjurkan). Banyak orang mencari cara untuk mengobati diabetes, misalnya melalui obat-obatan alami. Ada banyak tumbuhan yang dapat dikonsumsi untuk mengobati diabetes, seperti yang dilansir oleh laman boldsky.com ini. Makanan dari tumbuhan alami ini aman dikonsumsi kok.

  • Cayenne

    Sejenis cabai dengan warna merah terang ini mampu melancarkan peredaran darah dan berfungsi sebagai tonik alami bagi tubuh. Cayenne ini juga baik untuk kesehatan jantung.

     
  • Dandelion

    Jika selama ini kita mengenal dandelion sebagai bunga yang indah, ternyata ia mempunyai khasiat lain untuk kesehatan. Dandelion meningkatkan fungsi hati untuk melancarkan kembali pasokan glukosa dalam tubuh. Rasanya yang sedikit asam memberikan rasa segar jika diolah menjadi sup atau salad.

     
  • Paria / Pare

    Yup, kamu nggak salah lihat, paria atau pare yang rasanya pahit ini ternyata ampuh mengobati diabetes lho. Cukup dengan satu sendok jus pare setiap pagi, akan mengontrol kadar gula dalam darah. Meski pahit, kalau untuk kesehatan, mengapa tidak?